Kartini masa kini

Kartini masa kini

Sore ini terasa sepi mana kala gerimis turun sesaat aku menunggu taksi untuk mengantarkan ku pulang, hanya ada seorang ibu muda yang tengah hamil tua berada di halte ini bersamaku. Kaget ketika tiba-tiba ibu hamil itu meringis kesakitan, sontak akupun bergegas menghampirinya.

“tolong saya dek, saya sudah mau melahirkan ketubannya sudah pecah” ucap ibu itu dengan lirih, wajahnya memucat keringat mengucur dari keningnya. Aku berusaha menenangkanya agar akupun tak ikut panik sambil mataku mencari-cari kendaraan yang akan lewat  tapi memang tidak ada kendaraan berlalu lalang. Tak lama kemudian tampak sebuah mobil bak pengangkut sayuran yang melintas dan berhenti di depanku, turunlah sesosok wanita ayu yang lumayan muda juga mungkin hampir sama dengan ibu yang akan melahirkan ini. Wanita itu begegas menghampiriku, aku tediam karena baru pertama kali kulihat sang sopir angkutan merupakan seorang wanita.

“waduh neng, si mbaknya ini sudah mau melahirkan ayo naikkan ke mobil saya biar kita antar ke rumah sakit” segera kami menggotong ibu yang akan melahirkan ini naik kemobil bagian belakang lalu kemudian kamipun berangkat menuju rumah sakit. Perjalanan terasa lambat sebab kami terjebak dalam kemacetan panjang di jalan yang kami lalui sementara ibu ini meraung-raung tak tahan. Aku tak tau apa yang harus ku perbuat untuk menolongnya. Mengingat aku ini hanya seorang mahasiswa yang tak punya pengalaman mengurus hal semacam ini membuatkujadi panik sendiri.    

“gimana ini buk?” ucapku panik karena tak bisa berbuat banyak, sementara ibu sopir itu turun dengan membawa tas besar miliknya dan menghampiri kami  “ndak ada pilihan lain, lahiran disini saja saya yang bantu” ucapnya sambil membuka tas mengeluarkan handuk, kain spanduk dan baju yang ada di dalamnya. kemudian dia mengembangkan kain spanduk yang barusan dikeluarkan dari tasnya yang dijadikannya alas sang ibu hamil ini. Ibu hamil ini memegangi tanganku dengan kencang dalam posisi setengah berjongkok, ini sama sekali bukan seperti persalinan di film-film aku baru tau ada posisi melahirkan seperti ini.

Ku nyalakan kipas mini portebel milikku kearah ibu yang sedang bersalin ini, sementara sang ibu sopir terus menyemangati ibu itu sambil sesekali melihat apakah bayinya sudah keluar. Pelan-pelan ibu itu sudah lebih tenang dan mengatur nafas nya, pelan tapi pasti aku melihat seorang bayi muncul hingga suara tangis bayi itu terdengar. Bayi cantik itu langsung dibalut dengan handuk kemudian diberikan pada ibunya yang masih setengah lemas tapi sudah bisa tersenyum. huhh akulega melihatnya.

Kejadiannya berlangsung cepat kini kami berada di rumah sakit, ibu dan anak sedang di tangani dokter dan suami ibu tadi juga sudah datang. Akupun sudah menjelaskan kejadian tadi pada suaminya setelah sempat terjadi momen awkward antara kami dan suaminya ibu yang tadi kami tolong. Kupandangi ibu sopir yang membuatku bangga hari ini. aku benar-benar salut pada ibu sopir atas kejadian tadi. “mari neng saya antar pulang, sudah menjelang malam” ucap ibu sopir yang langsung ku iyakan.

Diperjalanan dia bercerita tentang dirinya yang sebatangkara setelah kehilangan anak dan suaminya, sekarang ia hidup menjanda dengan profesi sebagai supir pembawa sayuran ke kota  karna tak mampu melamar pekerjaan lebih baik sebab dia hanya punya ijazah smp. Aku shock setelah mengetahui dari cerita bu sopir bahwa suami ibu yang tadi melahirkan adalah mantannya. wahhh pantas saja tadi suasananya canggung sekali.

"kalau tau itu istrinya mantan gimana? ibu tetep nolongin?" tanyaku iseng setengah bercanda.

"la yo pasti, wong saya nolongin ikhlas kok ndak ngarepin apa-apa. dia itu kan cuma masalalu mbok jangan dibawa-bawa lah. apalagi dijadikan alasan ga baik toh?" jawabnya yang kubalas anggukan.

Bertambah rasa banggaku mendengar jawaban dari ibu sopir ini, wahh aku benar-benar salut. Bukan cuma punya sifat berani dan baik hati tapi bu sopir juga sosok yang tegar dan sabar dalam menghadapi hidup. Tak berlebihan rasanya kalau kusebut dia sebagai kartini di era ku ini. sifatnya itu harus kuteladani, aku juga ingin sepertinya.

Dapatkan reward khusus dengan mendukung The Writers.
List Reward dapat dilihat di: https://trakteer.id/the-writers/showcase.