HASRAT

menulis dgn imaginasi dan editing

HASRAT

HASRAT.

Aku  laras , lahir dari  ayah trah satria. yaitu trah berdarah biru dengan bentuk badan lebih tinggi. dari tinggi umumnya penduduk di  kerajaan Singosari.  semetara yg wanita berpinggang ramping dengan bentuk buah dada yg bulat seperti buah apel. Tidak kecil , tidak besar. tetapi pas.. 

Ibuku merasal dari  trah Dipowinatan. yg berciri ciri berambut hitam dan pada wajahnya terdapat tanda bulat berwarna merah. posisinya tepat ditengah2 antara 2 alis.. dan istimewanya lagi trah ibu mempunyai sayap.. sehalus sutra.. berwarna emas.


Aku punya juga sayap seperti ibuku.. tetapi tidak begitu kelihatan. jadi sepintas orang2 tidak tau bahwa aku  berdarah campuran.. kecuali yg teliti melihat tanda merah dikeningku..

Sebenarnya berdasarkan cerita leluhur trah Satria tidak diperbolehkan menikah dengan trah Dipowinatan krn ada kutuk leluhur yg merekat bagi yg melanggar.

Yaitu  satu diantara  anak- anak  buah hasil  perkawinan mereka menikah membawa kutukan yaitu apabila dia menikah tetapi ternyata bukan jodoh dr dewata maka dia akan berubah menjadi naga..
Untuk kembali kebentuk asli harus menghisap darah pasangannya..

Ibu selalu bilang.. 
"tutup tanda merahmu dengan ikat kepala. biar  mereke tidak tau bahwa kamu turunan yg dikutuk..

umurku sudah cukup utk berjodoh.. tetapi tiap jodoh yg diberi oleh orang tuaku..  atau dijodohkan oleh Raja. biasanya berakhir kematian.

Dimalam pertama selalu saja aku berubah menjadi naga.. semua ini  diluar kemauanku.
Aku benci karena harus  menghisap darah pasanganku supaya aku kembali kewujud manusia

Didalam keluargaku sepertinya hanya aku saja yg dikutuk dewata. mbakyu dan kangmasku tidak ada yg ketiban kutukan..semua sudah berjodoh dan berketurunan.

Sedih.. 
aku ingin juga merasakan kehangatan dari pelukan lelaki.. seperti apa rasanya melihat kekasih hati terbaring setelah bermain cinta. Dibelai dan dibisikin mesra.

kuterima nasib burukku.
kudedikasikan hidupku seperti ayah.. yaitu menjadi Satria menjaga kerajaan Singosari dari ancaman kerajaan lain yg ingin berkuasa..

Jarang ada kesatria wanita yang terlibat dalam menjaga keamanan diperbatasan..  umumnya mereka mengurus keluarga.
Tapi karena aku tidak bisa berkeluarga gara-gara kutukan jahanam itu, terpaksa aku mengambil langkah yg lain.
aku memang pantang menuruti aturan- aturan tetua-tetua.. ayah selalu bilang "lara jagoan ayah".

Dengan berganti pakaian seperti trah Satria yg sedang bertugas. Susah membedakan aku dgn laki-laki di golonganku.
Badanku tinggi, lebih pendek 2 cm dari ayahku.. rambut panjangku kuikat. persis cara ikat rambut pria trah Satria. dengan topi kesatria maka tertutup tanda dikeningku.

Hari ini aku bertugas utk keliling didaerah perbatasan.. Ring 1 yaitu berjarak  1/2 hari perjalanan dari tembok batas kerajaan.

Aku ditemani oleh  2 org satria. Danatingkir dan Kumbokarna. 2 sahabatku dari kecil.. tak masalah bagi mereka aku berbeda. kami seperti sedarah. akur.

Danatingkir ini lucu tingkahnya. bergaul dengan dia kita tidak akan bosan.. entah kenapa dia bisa mengatur bunyi kentutnya.. senjata pamungkasnya yaitu kentutnya..

Jarang ada yg tahan dengan baunya.. biasanya pingsan. jadi dia tidak perlu bawa senjata.. cukup dengan bau kentutnya saja. semua akan terbius. paling untuk jaga- jaga dia membawa tombak dan tameng. senjata standar kerajaan kami.

Kumbokarna bentuk tubuhnya tidak seperti kami.. lebih pendek sedikit karena ibunya berasal dari trah Ronggolaweh.. yaitu trah yg fiturnya  bertanduk. 
kuat seperti banteng, larinya cepat.

karena bertanduk maka dia tidak membawa senjata.. hanya kelemahan Kumbukarna ini dia sedikit penakut.. jadi sebenarnya dia kurang ideal utk menjadi penjaga perbatasan..

Sedangkan aku. tangkas memanah. dlm hitungan kedipan mata aku bisa  melepaskan anak panah lebih dari 10.. jadi selain aku bawah alat panahan aku juga membawa tombak dan tameng.

Mereka berdua sebenarnya ada hati padaku.. kenapa aku tahu?. karena dari tingkah curi2 pandang..  Atau tersenyum malu kalau aku plototin. 
Mengalah kalau rebutan makanan.

Tapi mungkin  mereka tidak berani mendekatiku karena takut kutukan keluarga kami..

Dari ayam berkokok kami mulai berjalan berbaris . jarak antara kami sekitar 10 hasta ( 1 hasta= 45 cm ).. kadang2  kami harus berhenti utk beristirahat... 
begitu terus sampai matahari terbenam..

Hari ini tidak biasa.. 
Perasaanku tidak enak.. 
Sampai di tempat biasa kami mulai bertugas. 
Seakan-akan  alam memberi tanda.
Tidak ada suara sama sekali.. 
Sunyi.. burung burung yg biasa berkicau seakan serentak tidak bernyanyi.. 
Anginpun seakan-akan tidak berhembus.. 
Ada apa sebenarnya.. 

"Kumbo..!!! , apa kah kau merasa kejanggalan dihutan ini".. teriakku.

"tidak.. semua sama saja dengan kemaren.. dan kemarennya" jawabnya santai.. 

aku berteriak ke Danatingkir yg berjalan didepanku..

"Dana..!!!. kita harus siap2 apabila datang serangan tiba2 perasaanku lebih tidak enak".

"ya.. ya. auuu..!!!"
belum selesai Danatingkir menyelesaikan bicaranya kulihat tiba- tiba  badanya tumbang dan jatuh  tidak bergerak..

"kita diserang.. awas kumbo..!!"

kulihat kumbokarna sudah berlari kencang . bukanya lari kearahku tetapi lari menuju arah pagar perbatasan kerajaan kami.

aku melihat sekelibatan gerakkan melompat  dari 1 pohon ke pohon yang lain..

"wizzz.. wizzz..". 
 berpindah dr satu tempat ketempat yang lain.  ku arahkan panahku kesegala arah mencari sasaran siap-siap untuk  melepaskan anak panahku.
Tapi tak terlihat sama sekali..

Apakah yang kuhadapi depanku dari  wangsa Tantular dari  kerajaan adista?. atau hanya cucunguk perampok penduduk di hutan..

Debaran jantungku berdetak lebih kencang. kalau berhadapan  sendiri dengan wangsa Tantular jelas aku kalah.

Mereka bergerak seperti
angin..tidak terlihat, 
apabila terlihatpun maka artinya belatinya sudah mengenai jantungmu.. mati..

wangsa Tantular  hidup di dunia lain, sebenarnya masih sedarah lain ibu dengan keluarga kerajaan Singosari. tapi walaupun sedarah hubungan terputus karena napsu utk berkuasa.. 
Jadi bisa dibilang wangsa Tantular adalah musuh berbuyutan dengan wangsa singosari.. 

Masih kuingat.. cerita ayah, 
Yang terkenal adalah  perang bubat dipelantara hutan Adista. perang terus menerus sampai 3 purnama lamanya. menghabisi hampir 1/2 wangsa singasari juga wangsa Tantular...


Apa aku terbang saja melesat.. meninggalkan tempat ini.
tapi kok pengecut sekali aku?. bagaimana penduduk di dalam hutan ?, gara- gara aku melarikan diri mereka diserang musuh.
Akhirnya kuputuskan untuk melawan.

Kutanjamkan mataku. 
Kutanjamkan juga pendengaranku.. Aku diam dengan posisi siaga.. tangan memegang tali busur, tinggal lepas..

Sunyi.. tiada suara..
Kutahan nafasku...
Keringat mulai berjujuran.
oh.. dewata.. lindungi hambamu..

Tekukku tiba2 dingin.
cengkraman kuat tangan yg besar ditekukku.. 
aku berbalik tapi terlambat..
plak.. pukulan  kepalaku.. 
Semua gelap..

Samar2 terlihat bayangan gelap.
aku bersiap utk bangun.
tetapi sekujur tubuhku sakit sekali.
kulihat aku berbaring diranjang besar.. tiada seuntai benangpun menutupi tubuhku.. reflek aku berteriak ketakutan
Apa yg terjadi.. ???
Aku dimana....????

" Kau aman.. jangan takut, aku tidak akan mencelakai dirimu"..

mataku masih tidak bisa melihat dengan baik.. kekreyitkan mataku supaya bisa fokus melihat..tetap kabur..

"Kau terluka.. jangan paksa matamu utk melihat.. 2  atau 3 hari nanti akan kembali normal". suara terdengar bersahabat..

"Aku dimana..siapa kau..?."

" kau digubukku,.. sudah 3 hari kau tidak sadar diri, luka2 mu terlalu dalam.. namaku. Dipati .dari kerajaan Karna".

"kenapa aku disini, apa yg terjadi?, mana bajuku?.. apa yang kau lakukan?.. aku berteriak2 antara marah dan ketakutan.

" Satu satu dulu tanyanya.. jangan nyerocos begitu. tenang..!!! . kekuatanmu belum kembali pulih..".

mulai dia bercerita.
bahwa waktu  dia sedang berburu dihutan, dia mendengar suara teriakan.. waktu kudekati  ia lihat aku diserang oleh segerompolan wangsa Tantular.dia tahu itu wangsa Tantular dari  pakaian yang mereka kenakan.
untuk menyelamatkan aku. dia membunuh mereka. 

Baju yg kukenakan  terpaksa dia  sobek..untuk  mengobati luka2. Lagian bajuku katanya sudah penuh dengan darah bercampur lumpur..
Dia tidak menutupi Tubuhku supaya luka-luka ditubuhku cepat kering.

dengan tenang dia berbicara. kupikir kalau dia ingin membunuhku pastilah bisa.. 1 gerombolan Wangsa Tantular  habis dia lawan. apalagi aku hanya sendiri.. 
berangsur- angsur ketegangan diriku lenyap.

"percayalah kau aman bersamaku"
katanya.

Aku merasa tidak berdaya.. 
badan tidak bisa ku gerakkan..
mata tidak bisa melihat dengan jelas.. hanya bayangan2 saja.
aku benar benar tergantung dengan dia.. 

siapakah dia sebenarnya?.
hebat sekali bisa mengalahkan wangsa Tantular. 
rupanya seperti apa?.

Tiap hari dia merawatku
tidak berbicara..
Hanya menyuapi, mengurus diriku 

luka-luka belum sembuh. jadi aku tetap telanjang.. hanya ditutupi sehelai kain yg tipis tembus pandang.

Dia mengusap air segar keseluruh tubuhku.. jari2nya besar dan kokoh.. 
menyetuh kulitku.. terasa terbakar .. Mataku terpejam tanpa sadar merasakan sensasi -sensasi sentuhannya..

Hembusan nafasnya ditelingaku waktu dia membasuh rambutku yg panjang..  buat merinding..

sudah 7 kali ayam berkokok mataku masih tidak bisa melihat dengan jelas..
Jelas aku benci dengan diriku..
terutama karena harus merasakan sentuhan2 tangannya dan hembusan nafasnya..

tidak mau memikirkannya.. tapi aku juga menantikan saat-saat dia menyentuh tubuhku

pikiran melayang..
Membayangkan s seperti apa rasanya bila bercinta dengannya.
Apakah rasanya dia berada didlm aku. 
Apakah tubuhku akan bergetar  seirama dengan desah nafasnya.

Apa rasanya apabila tangan. kekarnya menjelajahi seluruh tubuhku.
Apa rasanya disentuh dengan bibirnya..apakah aku terbakar..? 
apakah aku mendesah nikmat..??

Benci dengan pikiran-pikiran liar ini. kenapa datang tidak terkendali?.
apa karena aku haus untuk  disentuh..
Apakah karena aku masih punya hasrat utk bercinta?.

Kenapa aku ini?.. 
Kugigit bibirku.. untuk mengingatkan aku, utk kembali berpijak ditanah.. 
Tidak melayang2 liar dalam  imaginasiku.

Hari ke 8 ayam berkokok.. mataku berangsur angsur mulai melihat dengan jelas. 
Walaupun tangaku masih sulit digerakkan..

Kulihat dia dengan jelas. matanya berwarna gelap, teduh memandang.. 
Alisnya tebal menambah kesan misterius dari matanya. 
Rahangnya membingkai kokoh dengan bulu2 halus menempel.
rambutnya diikat keatas, ikal dan hitam.
tangannya berotot , jari2nya panjang dan bersih. ada bulu halus menutupi tangan .

Tinggi dengan bahu yg berbidang. telanjang dada. tanpa atribut atau perhiasan utk menandakan dia kasta apa.. benar2 sederhana..
sempurna..

Aku terkesima.. sungguh hatiku berdetup kencang.. sedehana tetapi sungguh membuat aku menahan nafas.

Aku bukanya tidak berpengalaman dengah pria.. aku sudah menikah beberapa kali.. walaupun semua berakhir dgn kematian pasanganku.

Tapi dengan melihat  keseluruhan tampilan Dipati ,nafasku berhenti sejenak..Liar aku membayangkan panas dan kerasnya tubuh intimnya di dlm diriku..

" besok , kita akan menyusuri sungai dengan perahu..   3 ayam bekokok baru kita sampai diperbatasan  kekerajaaan Singosari" 

sambil memgkaitka kain panjang ke badanku.

aku hanya diam membisu
sedih mendengarnya.. 
aku ingin disini bersamamu..
aku ingin.. ahhh..

Subuh. ayam berkokok.
Seperti perkiraanku tanganku sudah bisa kugerakkan.. 

Didalam sampan, pada bagian ujung sampan Dipati merapihkan bantal-bantal empuk supaya aku bisa bersandar dengan nyaman.. 
Dia menggayuhkan gayung didepan.. jadi bagian punggungnya yang berhadapan denganku.

Perjalanan dimulai. dengan menyisiri anak sungai.. 

Kulihat otot-otot punggungnya tiap dia melakukan gerakan menggayuh.. 
Keringatnya mengalir.. 
Bajunya basah sehingga otot2 nya terlihat jelas..

Kupejam mataku..
tidak berani bermimpi.
kuatur gerak nafasku.. supaya pikiran tidak mengembaran jauh, 

"kenapa lara?., letih ya?.
kita berhenti disini dulu ya, hari mulai senja.. kita bermalam disini. sblum melanjutkan perjalanan".

dipatih mengangkat tubuhku, utk memindahkan aku dr perahu ke daratan. 

Aduhhh.. ampun..  sentuhan badannya membakar badanku.. Suara detak jantungnya terdengar keras..
Aku pusing.. seperti asap candu.

Malam menjelang.. 
waktu sudah larut.. dia merebahkan  tubuhnya disampingku.
tangannya menyilang didepan dadanya..

Cahaya  api unggun menerangi gelap malam.. 
Udara semakin dingin..  
Melihat gerak nafasnya yg melambat , sepertinya dia sudah terlelap dlm mimpi.

Aku merapatkan tubuhku.
Kudengar hela nafasnya.. 
Pelan2 kusentuh wajahnya dengan ujung jariku..
Dia terbangun... menatap tajam..

"izinkan aku". suaranya bergetar.
aku hanya bisa menganggukan kepala.
pelan2 dia merapat dan menindih tubuhku.

Dengan lincah tangannya membuka pengait kainku.
Bibirnya menekan bibirku.. menggigit sediri ujung bibirku.. ahhh ..... 

Bibirnya dengan liar menyetuh tubuhku dr telinga.. bergerak kewajahku.. turun.. dan turun.. 
mengisap puting susuku yg sudah mengeras.. 
aaahhhh. aku berdesah.. 
Menunggu langkah berikutnya..

Ia menyetuh bagian intimku. tangannya panas membara..
" jangann..!!!". aku merintih..
"jangann..!!. aku merintih lagi..
tetapi tanganku malah merapatkan badannya ke badanku..
"jangannn..!!. teriakku panik..
dia tidak perduli.. terus.. dan terus. tangannya  terus menyetuh bagian2 sensitif  tubuhku.. aku menggeliat geli..
"jangannn.. nanti kau matiiiii"..suaraku tak berdaya..

"bu.. bu.. bangun..,kopinya dimeja ya..". sekretarisku menyentuh bahuku.
" jangan teriak-teriak bu.. kayak ketemu alien aja". katanya sambil menutup pintu

ha..???. bingung.. 
lagi seru- seru.. tinggal sedikit lagi..
nyaris...!!!
asemm...!!!

 

 

 

 

 

 

 

Dapatkan reward khusus dengan mendukung The Writers.
List Reward dapat dilihat di: https://trakteer.id/the-writers/showcase.