Fresh Graduate pilih Idealis atau Realistis ?

Menjajaki kehidupan awal sebagai fresh gradute yang dianggap "banyak mau". Pilihan antara idealis atau realistis menjadi suatu momok panten. Lantas apa yang harus dipilih?

Fresh Graduate pilih Idealis atau Realistis ?

Sumber : Idntimes.com

 

Pernah nggak sih kamu dengar pertanyaan, lebih utama antara gaji atau skill dalam membangun karir? Gaji yang merepresentasikan realistis sedangkan idealis yang melambangkan kesempurnaan. Adanya pilihan tersebut, menimbulkan banyak pertimbangan sehingga menyebabkan kamu kehilangan arah.

Salah satu faktor yang menyebabkan banyak pertimbangan adalah mendengar cerita sukses seseorang. Akan tetapi, hal tersebut bukan menjadi pedoman untuk ditiru. Cerita mereka milik mereka, ceritamu seutuhnya milikmu. Sehingga, kamu tidak berhak untuk membandingkan cerita hidupmu dengan miliki orang lain.

Terdapat beberapa perbedaan seseorang yang memiliki karakter idealis dengan realistis. Seorang yang berkarakter idealis cenderung tertutup dan fokus dengan satu hal. Sedangkan seorang realistis lebih terbuka dan lebih mudah beradaptasi dengan lingkungannya.

Disamping itu kelemahan seorang idealis lebih banyak berpikir dari pada bertindak. Begitu juga dengan dengan seorang realistis yang langsung bertindak tanpa ada dasar yang kuat. Namun, kelebihan seorang idealis lebih terstruktur dalam melakukan aktivitasnya. Sementara itu, seorang realistis cenderung lebih banyak bertindak daripada berfikirnya. 

Sisi Lain Seorang Idealis

Ciri-ciri seseorang yang memiliki pikiran idealis seperti bangga dengan diri sendiri, teguh pendirian, dan penuh inspirasi. Banyak yang menafsirkan idealis sama dengan perfeksionis. Padahal keduanya memiliki makna yang berbeda. Idealis merupakan suatu pemikiran yang dianggap benar berdasarkan pengalaman dan pikiran yang unik untuk mencapai hasil maksimal. Sedangkan perfeksionis merupakan karakter yang mengejar kesempurnaan.

Seorang idealis yang identik dengan kaku dan kurang fleksibel dikarenakan bersikukuh dengan prinsip yang dipegangnya. Sisi lain seorang idealis, akan lebih memahami kebutuhan diri dan mempertahankan prinsip hidup. Bukan berarti menjadi idealis kemudian mengesampingkan proses yang harus dijalani.

             Fresh graduate yang cenderung berkarakter idealis, akan memilih karir yang sesuai dengan passion atau memiliki minat pada suatu bidang tertentu. Pilihan tersebut, tidak berpatokan pada gaji yang didapatkan nantinya. Lebih mengutamakan pengalaman dan pengetahuan baru untuk masa depannya. Sedangkan pilihan seorang realistis, berlawanan dengan seorang yang idealis.

Menyeimbangakan Idealis dengan Realita

Idealis tanpa mempertimbangkan realita ibarat peribahasa tong kosong nyaring bunyinya. Hal itu dikarenakan, sisi idealis yang penuh inspirasi membutuhkan ruang untuk mengimplementasikan aksi nyata tersebut. Coba deh kamu bayangin kalau terlalu banyak berfikir tanpa bertindak, sama aja boong kan? Oleh karenanya, menyeimbangkan antara idealis dan realistis menjadi sebuah solusi dalam menjawab tantangan kehidupan.

Menjadi seorang idealis maupun realistis bukan satu-satunya penentu faktor kesuksesan seseroang. Justru, bagi kamu yang mudah berdaptasi dengan lingkungan akan membuka peluang yang besar dalam berbagai kesempatan. Kehidupan yang serba dinamis dan tidak dapat diprediksikan, akan memunculkan berbagai tantangan baru disetiap harinya. Tetap berfikir dalam berpijak, tetap berpijak dalam membuat keputusan.

Dapatkan reward khusus dengan mendukung The Writers.
List Reward dapat dilihat di: https://trakteer.id/the-writers/showcase.