Apa iya Tuak hanya Minuman Khas dari Suku Batak?
Tuak sebagai minuman fermentasi populer di Indonesia bukan hanya berasal dari Suku Batak, tapi ada juga di beberapa daerah
Tuak sebagai minuman fermentasi yang popular di Indonesia dikenal sebagai minuman khas dari suku Batak, namun kenyataannya minuman yang terbuat dari beras yang difermentasi dan sering dinikmati dingin atau panas ini tersebar di banyak daerah di Indonesia.
Dan ini adalah daftar berbagai tempat di Indonesia. Tempat pertama adalah Tuak Tuo Nifaro Nias, di Sumatera Utara. Tempat selanjutnya adalah Tuak Aren Tapanuli, di Sumatera Utara. Tempat ketiga adalah Tuak Dayak Baram Kalimantan Tengah. Peringkat keempat adalah Tuak Kalbar. Tempat kelima adalah Tuak Manis dan Toaq Tuak Lombok, di Nusa Tenggara Barat.
Ada berbagai jenis tuak di Indonesia, beberapa di antaranya memiliki kadar alkohol yang bervariasi tergantung berapa lama sumber minuman tersebut difermentasi. Tuak merupakan minuman tradisional yang banyak dijumpai di berbagai daerah di Indonesia dan ada juga yang memiliki kandungan alkohol yang tinggi.
Tuak pertama Salah satu diantaranya adalah Tuak Nira yang dibuat dari batang pohon kelapa dan pohon enau yang kemudian disuling selama enam jam dan dibiarkan semalaman. Hasil sulingan pertama memiliki kandungan alkohol yang tinggi (hampir 100%) dan disebut Hogo Duo. Distilasi berikutnya memiliki kadar alkohol yang lebih rendah (8%). Harga tuak jenis ini bervariasi tergantung kualitasnya. Selain untuk diminum, bisa dijadikan minyak urut untuk mengatasi keluhan seperti stroke, asam urat, dan nyeri sendi.
Tuak berikutnya adalah Tuak Aren terbuat dari getah pohon aren. Getah ini difermentasi dan kemudian ditutup rapat dengan kulit kayu dari pohon Vatica Pauciflora. Proses ini menghasilkan minuman dengan kadar alkohol sekitar 3,8%. Gula aren biasanya dijual dengan harga Rp 16.000 per liter.
Tuak Dayak Baram, Kalimantan Tengah terbuat dari ragi yang digunakan buat membuat minuman ini dari asal adonan beras dan berbagai rempah seperti kayu manis, adas dan pula lengkuas yang ditumbuk halus kemudian dipadatkan dan dibentuk menjadi bulatan yang berukuran kepalan tangan orang dewasa kemudian dijemur selama beberapa hari sampai satu minggu. Ragi yang sudah jadi dicampur menggunakan beras ketan yang sudah dimasak bersama dengan gula disimpan selama satu minggu yang akan menghasilkan minuman dengan kadar alkohol 10-20%. akibat berasal fermentasi ini menghasilkan minuman dengan harga jual Rp 15.000 per liter. Tuak ini digunakan menjadi sesajen buat penghormatan pada leluhur, tidak sporadis pula digunakan di program-program adat Dayak, sebab terbuat dari adonan berbagai rempah tuak baram memiliki 2 rasa yakni manis dan pedas.
Minuman Tuak berikutnya merupakan khas asli suku Dayak Kalimantan Barat ini terbuat dari campuran ragi serta beras ketan yang difermentasi sebagai akibatnya membuat panganan tapai ketan. Minuman tradisional ini diperoleh melalui proses menekan tapai ketan menggunakan papan penyaring yang diklaim apiet hingga mengeluarkan cairan, dan tradisi awam pada Kalimantan Barat tuak digunakan di upacara atau pesta istiadat seperti perkawinan, panen padi, penyambutan tamu. Selain itu tradisi minum tuak dalam tradisi rakyat Dayak melambangkan kebersamaan, kekeluargaan serta persahabatan. Harga tuak Kalimantan Barat ini dijual menggunakan kisaran harga Rp15.000 per liter.
Selanjutnya Tuak yang berasal dari Nusa Tenggara ialah Tuak manis serta Tuak Toaq, Lombok-Nusa Tenggara Barat. Minuman yang asal berasal sadapan buah aren yang telah melalui proses fermentasi dan penyulingan. Proses pengambilan butir aren umumnya dilakukan di musim kemarau agar mendapatkan kualitas tuak yang baik tanpa melalui proses fermentasi membuat tuak manis bahkan bisa sekaligus diolah menjadi gula merah. Sedangkan yang melalui proses fermentasi menghasilkan tuak toaq yang mempunyai kadar alkohol 8%. Kandungan gula yang tinggi dipercaya oleh warga sekitar bisa menambah stamina serta tenaga jua memperlancar buang air kecil. buat ukuran 0,6 liter tuak jenis ini dijual dengan kisaran harga Rp10.000 dan Rp 5.000 buat ukuran 0,25 liter.
Jadi sekarang kita tahu bahwa Tuak sebagai minuman fermentasi tidak hanya dari Suku Batak, melainkan ada banyak di Indonesia sebagai salah satu warisan budaya yang perlu kita lestarikan.
Dapatkan reward khusus dengan mendukung The Writers.
List Reward dapat dilihat di: https://trakteer.id/the-writers/showcase.