Menyongsong Hidup Baru

Hidup Berkomunitas adalah ciri manusia sebagai makhluk sosial. menyelesaikan masalah kehidupan secara mandiri itu tidak mudah, oleh sebab itu kita harus berlatih memahami karakter komunitas, dan memerlukan fleksibilitas serta keadaban.

Menyongsong Hidup Baru
Para Santri Baru Panti Asuhan Yatim bersenandung menyambut kesuksesan hidup baru

Tidaklah mudah menyelesaikan masalah kehidupan secara mandiri, apapun yang kita lakukan pasti memerlukan orang lain dalam rangka untuk saling berbagi.Aristolteles mengatakan bahwa manusia itu adalah "Zoon Politicon" artinya bahwa manusia itu makhluk yang ingin bergaul dan berkumpul. jadi manusia itu makhluk yang ingin bermasyarakat, dengan sifatnya yang seperti ini maka manusia disebut makhluk sosial.atau makhluk yang senang berkomunitas. Hidup bermasyarakat saling memberi dan menerima adalah cara untuk menuju hidup sukses. Untuk dapat menjadi anggota masyarakat baru hendaklah setiap individu harus  memahami karakter masyarakat, memerlukan fleksibelitas artnya harus dapat hidup bagaikan layang-layang yang memerlukan tarik ulur agar dapat terbang tinggi. selain hal tersebut setiap individu harus menerapkan nilai peradaban.

Panti Asuhan Yatim Muhammadiyah Grogol tahun ini disamping melepas tiga Santriwan juga menerima dua puluh santri baru. Santri yang telah menamatkan masa pengasuhan diserahkan kembali kepada keluarganya. Bersamaan dengan penyerahan santri tersebut para santri dibekali buku-buku agama, vandel almamater, dan uang tabungan sebesar 10 juta rupiah. Diharapkan dengan penyerahan bekal tersebut dapat dipergunakan sebagai modal berusaha dan melanjutkan belajar. Ada beberapa santri yang setelah lepas dari Panti Asuhan meneruskan kuliah dan bekerja. Mereka bekerja dengan bekal kompetensi dan life skill yang telah diperoleh selama dalam masa pendidikan di Panti. Para santri telah menyongsong hidup baru di dalam masyarakat yang serba komplek. Demikian juga para santri baru juga telah menyongsong kehidupan yang serba baru demi kesuksesan di hari esuk.

Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah Grogol dalam sambutan dan tausyiah menyampaikan pesan kepada para santri dan keluarganya. Pesan untuk selalu memikirkan kehidupan di hari esok setelah lepas dari Panti Asuhan agar mendapat kesuksesan. Quran Surat Al-Hasyr Ayat 18."Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan".

Kehidupan hari esuk adalah kehidupan di dunia maupun di akherat kelak. Agar sukses dalam kehidupan tersebut resepnya adalah taqwa kepada Allah. Disamping itu untuk sukses hidup di hari esuk yang serba modern hendaklah kita cermat dan waspada. Kehidupan baru saat ini memiliki ciri, pertama perubahannya sangat cepat, oleh karena itu dibutuhkan sikap yang adaptable terhadap perubahan. Kedua perubahan berlangsung secara tiba-tiba sehingga sulit untuk diduga oleh karena itu dibutuhkan kecermatan dan kecerdasan. Ketiga, variable hidup itu sekarang semakin banyak. Keempat, mata rantai semakin luas, dan kelima melakukan auto self tuning artinya bahwa kita hidup harus mampu menghidupi dirinya sendiri. Allah tidak akan merubah nasib kita jika kita sendiri tidak mau merubahnya.

Di akhir pesan tausyiahnya disampaikan bahwa agar kita sukses dunia akherat hendaklah selalu bertakwa kepada Allah, dan sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kita kerjakan". Semoga para santri yang telah tamat dapat menggapai kesuksesan dunia akherat. Bagi para santri yang baru masuk segera dapat beradaptasi dalam kenormalan hidup baru dan sukses mewujudkan cita-citanya.

 

Gambar mungkin berisi: 17 orang, termasuk Samsudin Shi, Agus Suroyo, dan Slamet Untoro, dalam ruangan

Dapatkan reward khusus dengan mendukung The Writers.
List Reward dapat dilihat di: https://trakteer.id/the-writers/showcase.