Mengejar Cinta Melepas Dusta

Mengejar Cinta Melepas Dusta
Image by facebook.com

Ceritanya terlalu membekas, seperti minyak yang tertumpah pada kaos putihku.

 Pilihannya hanya dua, membiarkan terus ternoda atau mencari bedak putih agar minyak terserap cepat dan kaosku bisa digunakan kembali.

 

Tidak ada kata yang keluar dari mulutku, hanya nganga persis seperti lubang jendela yang tak sengaja kena pukulan Boni saat akan menerkam kecoa yang hilir mudik di atas kepalanya.

 

“Mengapa harus bertahan bila jauh di lubuk hatimu ada sakit yang semakin terjepit.”

Aku tak sanggup menjawab, banyak bintang yang harus kupilih tepat untuk menjawab essay nomor satu yang baru saja kudengar.

 

“Bila jawabmu adalah untuk kebaikan, maka tidak akan ada tangis yang membuat meringis bila semua bercerita manis.”

Essay nomor dua sudah diluncurkan dan aku masih fokus untuk tidak menjawab.

 

“Jika yang pasti membuatmu antipati, mengapa tak kau cari pengganti untuk mengobati hati yang semakin tak bernadi?”

Mulutku terkunci rapat, aku lupa menyimpan kuncinya di mana. Yang pasti hanya janji bertaji yang mampu membuka mata dan telinga. Namun lagi-lagi kunci bersembunyi di dalam laci dan tak mau perlihatkan jati diri karena jari belum mau mencari.

 

Aku mencoba pahami, maksud dari segala tanya. Bukan tak mau mengiyakan, hanya takut dikecewakan.

Kembali.

 

Berjalan di bawah purnama denganmu tak pernah tak tinggalkan kesan. Semoga ada pesan yang telah kau siapkan untuk aku mengecap santan.

 

Ragaku miliknya, tidak dengan jiwa

Akad tenggelamkan tekad

Walau bejad kuat terhisab

Hingga lupa cara menyeduh tawa

 

Aku dengar suaramu, perlukah aku sampaikan padanya?. Bukankan aku adalah hal yang selalu dirindunya. Tanpa aku, dia gelagapan menyeka basah di pelipisnya.

 

“Matur suwun angin, jika kau berkenan mohon bisikkan secara perlahan bahwa aku sedang kesusahan”

 

Aku terima pesan darimu, akan aku kembalikan.

Aku tak perlu semua yang kau sampaikan. Karena aku ingin di sini.

Dengar aku baik-baik, kau laik untuk perbaiki bilik. Jika bahagia adalah hak, maka masih ada namamu terletak.

 

Ijinkan aku pasangkan tahta mengenai kata dan cinta yang tak buta.

 

#Bandung, 02 April

Dapatkan reward khusus dengan mendukung The Writers.
List Reward dapat dilihat di: https://trakteer.id/the-writers/showcase.