Mencari meditasi

Mencari meditasi
Saya, Cece Susan dan Kak Lia

"Gini lo caranya meditasi" sambil siap siap menegakan punggung, menyatukan tangan dan menutup mata, Cece Tin berusaha menjelaskan cara bermeditasi kepada saya, "merem, tarik nafas, buang nafas sambil dengerin musik lebih bagus" tuntasnya sambil tersenyum dan membuka matanya memandang saya.

"Kalo bingung, lihat di youtube... ada banyak video di sana" lanjutnya menjelaskan.

"Ya ampun Ceeee.... saya sudah lihat banyak video di youtube tapi belum bisa bisa" dalam hati saya menjerit... "Oh gitu ya Ce, baiklah, sinmung Ce ya" hanya kalimat itu yang dapat keluar dari mulut saya sebelum saya berpamitan dari tokonya.

Lama sudah saya mencari tau bagaimana cara memulai meditasi yang baik dan benar. Sangat tertarik hal ini karena sepertinya akan terasa enak jika saya dapat melakukannya.

Saya berselancar di dunia maya dengan kata kunci meditasi untuk memenuhi hasrat belajar saya itu.

Menonton video video di youtube, membaca artikel dan lainnya. Hingga saya berkesimpulan bahwa untuk belajar meditasi mungkin bisa dengan teman Buddhist.

Sambil berlatih jalan seminggu 3 kali persiapan perjalanan ziarah katolik yang dikenal dengan Camino de Santiago bersama Perempuan Kerabat Pencinta Alam Jakarta, saya mencoba mencari tempat latihan meditasi di Pangkalpinang.

Seorang teman menawarkan ikut bergabung dalam komunitas reiki, dimana belajar reiki ini juga dilakukan meditasi. Setelah mengikutinya, saya merasa bukan ini yang saya cari dan sayapun terus melanjutkan pencarian mengenai meditasi.

Usai latihan berjalan kaki suatu hari, saya duduk di cafè Graha Otak Otak Pangkalpinang yang pemiliknya sepasang suami istri keturunan Etnik Tionghoa (dari Belinyu) yang sangat ramah. Cece Susan, sang istri berbisnis oleh oleh khas Bangka, sementara suaminya berbisnis kopi.

Kami biasa ngobrol santai sambil saya menghirup teh tawar hangat dan menikmati otak otak daun khas Belinyunya.

Tentang meditasi, Cece Susan teringat akan salah satu kustomernya yang beragama buddha dan biasa mengurus vihara dan kedatangan (penempatan) para banthe di Pangkalpinang dan sekitarnya. Dia mengenalkan saya dengan Kak Lia.

Kak Lia seorang ibu muda mungil yang ramah dan tenang, bicaranya teratur dan sangat santun namun tegas, yang pada akhirnya kami janjian ketemu di Graha Otak Otak.

Dengan detail Kakak Lia menjelaskan pada saya apa itu meditasi dan saya dibebaskannya bertanya apapun mengenai meditasi. Kakak Lia mengirimkan link youtube tentang meditasi hingga dia menyebutkan Bali Usada adalah salah satu tempat belajar meditasi yang pernah diikuti oleh saudaranya.

Setelah mempelajari cara bermeditasi dari Kak Lia, esoknya saya mencoba bermeditasi, tidak lama...

Hari pertama saya meditasi hanya bisa 5 menit, namun belum fokus dan sering muncul pikiran lain/melamun yang juga disebut dengan istilah "monkey mind", pikiran yang meloncat loncat seperti monyet...

Berangsur angsur, saya bisa menjadi lebih tekun melakukannya, namun memang sulit bagi newbie seperti saya untuk mencapai meditasi 15 menit saja.

Sambil terus berlatih, saya mencoba mendaftarkan diri untuk ikut kelas meditasi kesehatan tapa brata 1 di Bali Usada dan Admin menginformasikan bahwa selama menjalankan latihan meditasi 7 hari 6 malam, peserta tidak boleh berbicara, tidak menggunakan gajet, tidak menulis, tidak membaca dan..... tidak merokok. Makanan diatur sebaik mungkin dengan menu vegetarian untuk menunjang program latihan meditasi.

Saya mendaftar di awal November bermaksud untuk ikut kelas di Desember, apadaya semua kelas sudah penuh dan saya memutuskan untuk ikut kelas di Januari 2024.

Terimakasih semesta... bisik saya dengan mesra

 

And, when you want something, all the universe conspires in helping you to achieve it. Paulo Coelho -The Alchemist

Dapatkan reward khusus dengan mendukung The Writers.
List Reward dapat dilihat di: https://trakteer.id/the-writers/showcase.