KAU LAKI-LAKIKU, AKU PATAH HATI
![KAU LAKI-LAKIKU, AKU PATAH HATI](https://thewriters.id/uploads/images/image_750x_603cf5a16eec6.jpg)
Perihal hidup yang berisi ketidakpastian, beberapa pertanyaan tak harus terjawab sekarang. Selayaknya puisi, beberapa merasa begitu paham, beberapa yang lain tidak mengerti. Pun kita, kau dan aku paham bahwa perasaan-perasaan ini juga tak pasti. Ada hati yang tak hanya ingin peduli tapi juga ingin diberi pasti.
Suatu waktu ketidakpastian dan kepastian itu sama-sama akan mematahkan. Tak peduli seberapa hebat kita menjaganya. Patah sekali, dua kali atau mungkin berkali-kali.
Dan sekarang aku sedang patah hati. Segala tentangmu; surat-surat, buku-buku, bangku-bangku kayu, hujan, yang kemudian kusebut sebagai kenangan menjadi sesuatu yang kubenci sekaligus kusuka.
Sementara hati yang katanya sebagai semesta terluas dan terdalam bisa tiba-tiba menyempit selebar kotak korek api, tanpa pintu dan jendela, pengap. Sebab adamu penuh dalam ketiadaan.
Sungguh aku patah hati. Patah yang kuciptakan sendiri. Mengapa? Sebab dengan ini aku menerima kepastian yang kutunggu, tentangmu. Menyakitkan memang ketika aku harus lupa atau setidaknya menghalau bayanganmu yang seringnya datang tiba-tiba, padahal aku suka.
Tahun ketiga, sebuah tiket pesawat tergeletak di atas meja sejak semalam. Tumpang tindih dengan tiket bioskop, kacamata dan selembar kertas berisi puisi setengah jadi, nanar di bawah redup lampu kamar.
Kau, laki-lakiku. Aku pergi. Mungkin tak kembali biar aku terbiasa menjadi sendiri. Kelak saat nama kita menjadi epitaf waktu. Sekali lagi kita akan percaya, cinta adalah kekuatan atas apa-apa yang telah dilakukan.
Dapatkan reward khusus dengan mendukung The Writers.
List Reward dapat dilihat di: https://trakteer.id/the-writers/showcase.