Dalam Hujan yang Datang Setelah Seribu Abad

“Ayolah kita lewati gerimis ini”, katamu sambil menggamit tanganku
Seketika gerimis mengguyur tubuh
Rambutmu tergerai berat membawa basah,
Sepatumu memecah air yang menggenang.
Butiran air singgah di dahimu
Dan pelan-pelan meleleh ke bibirmu
“ Sebaiknya kita berteduh saja. Gerimis sudah menjadi hujan yang ganas. Aku khawatir kamu kena flu”, bisikku di telinganya
“ Berteduh ?”, kau bertanya heran sambil mendongak ke langit
“Tidak. Ini hujan pertama setelah seribu abad.Kita akan terus berjalan. Bahkan kita akan bercinta dengan ledakan berpanjang-panjang sampai hujan ini reda!!”, teriakmu kini
Astaga, aku terkesima
karena tiba-tiba aku menjelma hujan dan kamu bumi
aku menghujamimu
dengan berjuta tusukan dan gairah
kamu pasrah dan basah
Dapatkan reward khusus dengan mendukung The Writers.
List Reward dapat dilihat di: https://trakteer.id/the-writers/showcase.