Borobudur 2020
Mengenang 4 tahun Festival Penjor Borobudur (2016)

Pantas saja, kau hadir lagi di mimpiku, Borobudur.
Lengkap dengan tangga batu berundak yang ada di segala penjuru.
Rupanya empat tahun lalu dan setelahnya kau memanggil-manggil namaku begitu sering.
Di mimpi, aku ada di sana. Di anak tangga.
Terbata-bata mendaki.
Kebaya putihku penuh peluh tapi kutak peduli.
Kakiku yang telanjang menapaki tangga batumu yang seolah tanpa henti.
Masih ke atas lagi.
Masih ke atas lagi.
Masih.
Ke atas.
Lagi.
Di sebuah titik aku setengah terduduk. Menyandarkan sebagian beban tubuh di tangga batu. Jaritku kain batik tulis sogan. Entah motifnya apa, aku lupa.
Udan riris?
Kawung?
Parang?
Angin menyapanya perlahan. Tangan kananku bertumpu di batu. Kaki kananku menumpu di gigir tangga. Kepalaku menatap tangga yang telah kulalui. Di bawah sana, jauh.
Kuluruhkan lelah.
Hanya sejenak.
Saat menengadah lagi ke atas, sebuah tangan terulur menjangkauku.
"Mari ..."
Kata pemilik tangan itu sopan.
Tangan kananku menjangkau tangan kanan itu.
Tangga ke atas harus kutuntaskan.
Kramat Pela, 18 April 2020.
Dapatkan reward khusus dengan mendukung The Writers.
List Reward dapat dilihat di: https://trakteer.id/the-writers/showcase.