Mencintai Tuhan Dengan Cara Yang Berbeda

Mencintai Tuhan Dengan Cara Yang Berbeda

Tahun ini waktu bergulir terasa begitu cepat sekali. Masih jelas dalam ingatan betapa begitu semangatnya kita memposting resolusi hidup diseantero media sosial jelang akhir tahun 2019 dan sambut tahun baru 2020. And…here we are. Tinggal beberapa hari lagi kita pun akan segera melangkah ditahun yang baru. 2021 sudah didepan mata.

Diantara banyaknya resolusi yang kita ikrarkan diawal tahun 2020, adakah yang pernah membuat resolusi bagaimana caranya mencintai Tuhan bahkan dengan cara yang tidak pernah terpikirkan ?

Selama ini secara natural kita berpikir bahwa cukup dengan mendatangi rumah ibadah, berbuat baik, menjauhi dosa adalah cara menunjukkan cinta kepada Tuhan. Tetapi tidak ada yang menyangka bahwa tahun ini ketika pandemi yang bernama covid 19 menyerang bumi, kita pun belajar mencintai Tuhan dengan cara ibadah online.

Suatu ketika dipertengahan tahun ini putri bungsuku bertanya,”Ma…kapan anak-anak boleh ke gereja ?” Dan pertanyaan yang sama selalu ia tanyakan hingga beberapa bulan kemudian. Sedih rasanya tidak bisa memberikan jawaban yang pasti kepada anak.

Memasuki awal Desember putriku kembali lagi bertanya,”Ma…apa kita gak ada perayaan natal anak tahun ini di gereja ?” Duhhh Gusti…dalam hening malam aku menahan isak tangis. Tahun ini dikarenakan pandemi perayaan natal anak tidak dapat dilaksanakan seperti tahun-tahun yang berlalu. Sejak akhir Maret 2020 hingga saat ini anak-anak melakukan kewajiban ibadahnya secara online dan yang paling mengharukan ketika mereka berdoa meminta kepada Sang Pencipta untuk menghalau pandemi dari muka bumi. Aku tidak menyangka bahwa anak-anak bisa belajar mencintai Tuhan dengan cara yang berbeda.

Pagi ini aku pun kembali menitikkan air mata haru ketika sepasang suami istri melakukan prosesi mendoakan anak yang baru lahir melalui ibadah online. Bayi yang baru berusia beberapa bulan tersebut didoakan secara online oleh pemimpin umat. Semua ini dilakukan untuk menjaga keselamatan anak dimasa pandemi.

Jelang prosesi Perjamuan Kudus aku kembali lagi tidak dapat membendung air mata seraya bersyukur buat pertolongan Sang Maha Cinta, aku menikmati setiap detiknya dan meresapi dalam-dalam rasa kagumku kepadaNya. Lagu Gita Surga Bergema berkumandang dengan indahnya dan menyadarkan aku bahwa sesungguhnya tahun ini kita mungkin akan merayakan Natal dengan cara yang berbeda tetapi semangat Natal harus sama seperti tahun-tahun sebelumnya bahkan lebih semangat lagi. Mencintai Tuhan tidak harus didalam rumah ibadah saja tetapi dimana pun kita berada dan dengan cara yang berbeda bukan suatu halangan.

 

Catatan cinta dan puji syukur menjelang Natal 2020

Dapatkan reward khusus dengan mendukung The Writers.
List Reward dapat dilihat di: https://trakteer.id/the-writers/showcase.