belajar syukur dari gelas kecil

belajar syukur dari gelas kecil

siang ini saya diundang teman makan di warung masakan Arab. dalam menu tersebut ada sajian minuman yang disajikan dalam teko kecil. saya lupa namanya, tapi rasanya seperti Thai Tea dengan tambahan rempah jahe.

yang unik, selain disajikan dengan teko yang tidak terlalu besar, cangkir yang disediakan juga sangat kecil, seperempat dari ukuran gelas air minum biasa, ya kira-kira seukuran gelas sloki. 

saya pikir, air di teko itu akan cepat saya habiskan karena volume air di teko yang tak banyak, ternyata saya salah. lebih dari 3 jam saya ngobrol dengan teman, air di teko masih tersisa. 

andai saja minuman itu disajikan di gelas standar, mungkin saya sudah minta refill 3 kali. saya menduga-duga, kenapa air dengan volume yang sama tapi jika disajikan dengan wadah yang berbeda akan dihabiskan dengan waktu yang berbeda pula.

mungkin jawabannya karena soal ukuran gelas yang dikecilkan. wadah menentukan arah. semakin kecil, semakin kita menikmati tiap seruputan yang kita hirup, semakin besar wadah, malah semakin kita ingin cepat menghabiskannya. dan akhirnya selalu merasa kurang.

dengan wadah yang dikecilkan itu kita malah merasa cukup ketimbang wadah yang besar. begitupula dengan rezeki. bila punya rumah yang kecil, keinginan untuk menambah perabotan juga tidak begitu tinggi. keinginan untuk memiliki kendaraan banyak juga tidak ada. hasrat untuk menumpuk barang juga mungkin berkurang. karena apa? ya karena wadahnya tidak ada. tempatnya tidak cukup.

jadi ya, dinikmati aja wadah yang ada. membeli yang fungsional sesuai kebutuhan. akhirnya kita akan lebih menikmati dan mensyukuri apa yang kita miliki sesuai wadahnya. 

ah, dari gelas kecil ini saya belajar banyak..

 

 

 

Dapatkan reward khusus dengan mendukung The Writers.
List Reward dapat dilihat di: https://trakteer.id/the-writers/showcase.