BOS DAN BANTAL

BOS DAN BANTAL

Komputer

Kertas

HP

Pulpen

Gelas Minum

Bantal kursi

 

Pagi hari, seperti pagi biasanya di hari kerja, begitu sampai di meja kerja aku langsung minum dari gelas berisi air putih, yang sudah disediakan oleh OB. Kuminum dalam sekali tegukan tak berjeda. Habis tandas.

Entah mengapa, perjalanan berangkat kantor selalu membuatku kehausan. Padahal jarak antara rumah dan kantor tidak lebih dari 10 menit. Apakah karena cuaca yang sangat panas atau bumbu-bumbu emosi yang ikut tertabur selama perjalanan? Atau mungkin keduanya?

Setelah ritual pagi hari, kunyalakan komputerku, bersiap untuk mencari dan menyusun berbagai file sebagai bahan meeting, saat tiba-tiba HP berbunyi.Terpampang nama Aaammbohh (id contact suami) di layar HP. Kami membahas tentang progress dari pengerjaan pembuatan pagar rumah. Kira kira sepuluh menit lamanya kami berbincang.

Kembali ke meja kerja, bersiap dengan pulpen, kertas dan komputer yang standby menerima perintah ketika tiba tiba Bos datang dengan berbagai permintaannya mengenai materi meeting, disambung dengan ceritanya mengenai filsafat dan falsafah hidup. Aku merasakan pikiran semakin lama semakin kosong mendengarkan perkataan beliau. TIba-tiba...

Beliau mengakhiri untaian kalimatnya, bergegas keluar ruangan tanpa kata penutup. 

Sepeninggal beliau, aku masih berusaha mencerna semua kata-katanya, hingga tanpa sadar aku menatap nanar bantal kursiku. Perlahan, kantuk yang sejak pagi kutahan, mulai menghembuskan rayuannya. Mengajakku sejenak merebahkan kepalaku, membisikkiku begitu kuat untuk merasakan empuknya bantal. Dan akupun menyerah pada bujuknya. Meletakkan kepala, memejamkan mata, berusaha mengurai kusutnya pikiran di pagi hari, meskipun hanya sejenak....

Dapatkan reward khusus dengan mendukung The Writers.
List Reward dapat dilihat di: https://trakteer.id/the-writers/showcase.