Tips memperbaiki komunikasi dengan anak untuk orangtua milenial

Kurangnya intensitas komunikasi antar orangtua dan anak dapat menjadi faktor kenakalan remaja pada anak kelak

Tips memperbaiki komunikasi dengan anak untuk orangtua milenial

Memiliki keluarga yang harmonis adalah Idaman bagi semua orang terutama orangtua, namun ada saja masalah yang membuat kita susah untuk menciptakan keluarga yang harmonis tersebut dan salah satu faktornya adalah komunikasi yang buruk antar anggota keluarga, bisa antar suami-istri ataupun orangtua-anak.

Komunikasi yang buruk antar orangtua-anak sangat berdampak pada masa depan anak karena bisa terjerumus dalam kenakalan remaja, tentu tidak ada orangtua yang mau anaknya mengalami hal tersebut. Beberapa faktor penyebab kenakalan remaja pada anak adalah pola didik orangtua yang otoriter atau bahkan terlalu bebas, intensitas dan kualitas komunikasi dalam keluarga yang kurang, lemahnya benteng pertahanan diri dari lingkungan yang buruk dan anak yang merasakan kurangnya kasih sayang.

Sebagai orangtua zaman now mungkin beberapa dari kita bingung memulai dari mana untuk memperbaiki komunikasi yang terlanjur buruk atau berkeinginan mencegahnya hal itu terjadi, berikut beberapa tips untuk memperbaiki komunikasi dengan anak: 

1. Dengarkan pendapat anak

Anak juga manusia yang memiliki perasaan, ketika mereka mengemukakan pendapat kepada orangtua tentu mereka ingin didengar walaupun pendapat kita bertentangan dengan mereka tapi bukan berarti kita berhak menyangkal perasaan mereka.

contoh kejadian: 

anak : Ibu aku capek

Ibu : kamu kok sudah capek lagi? kan tadi sudah tidur 

pada kalimat  di atas si Ibu menyangkal perasaan anak, kalau sudah tidur harusnya tidak capek. Cobalah mengubah respon ibu tersebut menjadi 

ibu : oh adik masih capek ya walaupun sudah tidur

pada kalimat ini tidak ada penyangkalan terhadap perasaan anak, tidak ada siapa yang benar ataupun siapa yang salah. Hanya dua orang yang saling berkomunikasi mengutarakan perasaannya dan didengarkan.

2. Stop mengomel dan mulai utarakan yang sedang kita rasakan

Tingkah laku anak ada saja yang terkadang membuat orangtua naik pitam, pasti beberapa dari kita tidak kuat menahan emosi dan mulai melempar emosi tersebut pada anak.

contoh kejadian: 

ayah : kamu itu bisa diam gak sih? kenapa susah sekali dikasih tau, kepala ayah bisa pecah kalau begini terus

anak akan merasa ketakutan dan merasa dirinya adalah penyebab ayahnya sakit, ketika sedang emosi memuncak sebaiknya kita mengasingkan diri sebentar dari anak, memenangkan diri dan menarik napas panjang beberapa kali, setelah tenang kita dapat kembali menemui anak dan menjelaskan perasaan kita.

ayah : kak, hari ini ayah capek dari pagi sampai sore bekerja, ayah pengen sekali beristirahat jadi ayah minta waktu sebentar untuk istirahat ya.

3. Stop membanding-bandingkan anak dengan siapapun 

Ketika di tempat kita bekerja tiba-tiba bos kita berkata "coba kamu kaya si A ya yang bisa cepat dan benar dalam menyelesaikan tugas" atau ketika memasak dan makanan kita dikomentari suami "kamu tau gak Ibu aku bisa masak ini tapi jauh lebih enak loh rasanya" apa yang akan kita rasakan? mungkin kita akan merasa tidak berguna karena tidak bisa seperti yang mereka harapkan, membenci orang yang dibandingkan dengan kita atau bahkan tidak mau melakukan apapun lagi untuk mereka yang membanding-bandingkan kita. Itulah yang anak kita rasakan juga jadi stop membandingkan anak dengan siapapun.

4. Berikan informasi kepada anak agar mereka disiplin

Saat kita memberikan suatu informasi anak akan lebih mudah untuk mengerti "kenapa Ibu atau Ayah menyuruhku ini dan itu" misalnya "kak Susu UHT itu kalau tidak masuk kulkas akan cepat basi", "nak, kalau pintu terbuka lebar malam-malam begini nyamuk akan masuk kerumah kita dan gigit kita" dibandingkan hanya menyuruh saja "nak tutup pintu" "kak susunya taruh lagi di kulkas", ketika kita memberikan informasi kita juga membantu anak untuk menjadi disiplin, berfikir serta bertanggung jawab.

5. Ganti menghukum dengan mengutarakan perasaan

Anak-anak akan mencapai masa dimana mereka akan bergerak sangat aktif dan ternyata mungkin akan merusakan satu atau dua barang-barang di rumah, ketika merusak barang tersebut mereka juga akan merasa bersalah sebelum kita memarahinya, bisa kita lihat dari raut wajah mereka yang berubah. Ketika kita memutuskan untuk menghukum anak kita entah itu tidak boleh main keluar tidak boleh nonton tv atau main game dulu, ini akan memicu perasaan mereka untuk membenci kita atau merasa barang yang mereka tidak sengaja rusakan ternyata lebih berharga dari perasaan mereka. Cobalah untuk mengutarakan perasaan kita untuk mengganti hukuman tersebut, contoh : "Ibu sedih kak piring ibu jadi pecah, tapi ibu akan senang lagi kalau mulai sekarang kakak kalau main hati-hati ya"

6. Ajak anak untuk bersama-sama memecahkan masalah

Sebelum memecahkan masalah coba untuk menenangkan diri sendiri terlebih dahulu "apakah saya masih emosi apakah sudah tenang dan sanggup untuk menyelesaikan masalah?" dan kalau kita sudah cukup tenang datangi anak dan tanyakan bagaimana perasaannya? apakah ini waktu yang tepat untuk ngobrol bersama dan menyelesaikan masalah? ketika kedua belah pihak cukup tenang untuk bisa saling berkomunikasi coba tuliskan masalah yang ada dan berikan daftar pilihan cara menyelesaikannya, ajak anak untuk memilih cara mana yang dia sukai dan tidak sukai begitu juga orangtua berhak mengutarakan cara mana yang kita suka dan tidak suka, ketika menemukan titik temu buatlah kesepakatan untuk menyelesaikan masalah dengan cara tersebut.

Butuh perjuangan, kesabaran dan kerja sama untuk meperbaiki komunikasi orangtua dan anak, kita harus sadar kalau anak juga memiliki perasaan yang harus kita hargai. Zaman sekarang sudah bukan waktunya lagi mendidik anak dengan otoriter dimana anak harus menuruti semua apa kata orangtuanya atau terlalu bebas sehingga merasa orangtuanya tidak mempedulikan mereka, tetapi waktunya kita untuk terus belajar memperbaiki cara berkomunikasi dengan anak walaupun dengan perlahan tetapi jangan pernah untuk berhenti belajar.

Dapatkan reward khusus dengan mendukung The Writers.
List Reward dapat dilihat di: https://trakteer.id/the-writers/showcase.