Meditasi kesehatan Bali Usada

Meditasi kesehatan Bali Usada
Foto Keluarga Angkatan 915

Dengan hati teguh dan niat belajar yang penuh, saya berangkat ke Denpasar.

Banyak teman menyangsikan apakah saya bisa, tidak merokok selama pelatihan meditasi ini. Saya bilang, "bisa". Ini bukan tentang bisa atau tidak, tetapi mau atau tidak! Dan saya secara sadar, bersedia melakukannya.

Berkumpul di Bali Usada Sanur jam 14.00, persiapan berangkat ke Pannya Tresna Suci di Baturiti yang berjarak tempuh dua jam dengan bis yang disediakan pihak Bali Usada.

Ada tambahan prosedur untuk tes antigen, mengingat info kasus covid mulai meningkat. Agak deg degan juga, kalau hasil positif pasti enggak diijinkan ikut walau dana dikembalikan.

Puji syukur hasil saya negatif dan berangkatlah kami semua ke Baturiti.

 

Pannya Tresna Suci, Baturiti

Inilah tempat kami tinggal selama 7 hari 6 malam ke depan. Lokasi berada di pinggir Jalan Raya Baturiti, dengan elevasi 700 meter dpl, menjadikan tempat ini berudara sejuk yang menyenangkan. Walau sudah tau tempatnya sejuk, tak urung saya minta ijin bawa kipas angin portable, mengingat saya yang sangat "hobi berkeringat".

Kami disambut staff Bali Usada yang ramah - Mbak Dewi - dan dia membagikan kamar untuk 32 peserta angkatan 915. Semua peserta mendapatkan nomer sebagai identitas selama berlangsungnya pelatihan. Saya mendapat nomer 16.

Peserta kali ini berangkat dari berbagai daerah di dalam dan di luar negeri. Peserta datang dari Jakarta, Rembang, Gresik, Semarang, Singapore, Taiwan, New Zealand dan lain lain, saya sendiri berangkat dari Pangkalpinang.

Bangunan memanjang dua lantai ini sangat adem dan 'teduh'. Setelah ruang tamu dimana kami diinformasikan kamar kami masing masing, ada ruang makan dengan meja meja panjang untuk 8 - 10 orang di lorong antara kamar kamar besar berkapasitas 3 orang.

Total ada 11 kamar untuk peserta dan saya dapat kamar Brahmacari 4, bertiga dengan Mbak Lina dari Singapore dan Mbak Retno dari Jakarta.

Di ruang makan, setiap kursi sudah diberi nomer untuk dapat digunakan semua peserta sesuai nomer identitasnya, pada waktu makan, juga dapat digunakan untuk duduk saat istirahat sambil minum kopi/teh/air jahe/air beras merah/teh khas Bali Usada.

Disediakan juga gelas bernomer untuk peserta dan setiap peserta wajib merawat gelasnya sendiri selama pelatihan. Demikian juga untuk 2 kantong blacu (laundry bag) yang sudah digantungkan nomer pada tali pengikatnya. Peserta dapat memanfaatkan servis ini dengan pembayaran saat usai program pelatihan.

Makanan yang disajikan adalah buah dan sayur, jadi vegetarian yaa. Produk hewaninya hanya yogurt dan madu.

 

Program latihan meditasi kesehatan, Tapa Brata 1

Pada hari pertama ini, jam 17.00 kami berkumpul di ruang meditasi dan menempati nomer masing masing. Di sini kita diberi arahan dan tata tertib selama menjalankan meditasi.

Di setiap tempat duduk (alas meditasi) di atas tikar yang sudah diberi nomer, juga disediakan amplop untuk mengumpulkan handphone, dompet serta barang penting lainnya dan tag bertuliskan noble silence untuk kita kalungkan sebagai pengingat agar kita senantiasa tertib menjalankannya.

Catatan, bagi peserta yang mengalami kesulitan untuk duduk bersila akan disediakan kursi untuk meditasi.

Noble silence/hening mulia isinya adalah bahwa kita tidak bicara (kecuali dengan pengajar/instruktur), tidak menulis, tidak membaca, tidak melamun dan tentu tidak merokok.

Tujuan mengumpulkan barang berharga adalah agar kita tidak khawatir jika harus meninggalkannya di kamar yang tentunya akan mengganggu konsentrasi. Kalau mengumpulkan handphone sudah jelas ya, kita tidak boleh berkomunikasi dalm bentuk apapun, untuk itu, kita dihimbau untuk memberikan no HP Instruktur kepada keluarga sebagai antisipasi kondisi darurat.

Usai pengarahan, tiba waktunya makan malam dan ini merupakan makan malam terakhir sebelum ketemu makan malam lagi di hari terakhir setelah buka tapa.

Acara dilanjutnya dengan diputarnya video motivasi berdurasi 45 menit dari Bapak Merta Ada di ruang meditasi. Kami diberi waktu 15 menit untuk istirahat sebelum memulai meditasi pertama selama 45 menit berikutnya.

Pada akhirnya, kami dipersilahkan untuk istirahat malam dan tidur.

Tepat jam 04.30, lonceng dipukul 2 kali oleh Pak Made Sueca untuk membangunkan para peserta sebagai persiapan meditasi pagi yang dimulai jam 05.00.

Secara keseluruhan programnya adalah bangun pagi, siap di ruang meditasi yang akan diisi dengan meditasi, olahraga kesadaran, nonton video ceramah dan/atau motivasi dari Pak Merta Ada, istirahat, makan dan begitu seterusnya.

Pada hari pertama, kedua dan ketiga, kami didampingi oleh 2 orang instruktur/asisten yaitu Pak Made Sueca dan Pak I Nyoman Korma.

Pada semua sesi meditasi, kita dipandu Pak Merta Ada melalui video yang diputar. Hingga pada hari keempat beliau hadir di tengah kami.

Hari pertama meditasi konsentrasi, kita dilatih untuk fokus pada nafas kita dan menyadari nafas masuk dan nafas keluar. Ini yang saya pelajari dari Kak Lia di Pangkalpinang. Thanks Kak Lia... ini memudahkan saya memulai meditasi di sini.

Hari kedua meditasi kesadaran, dilatih untuk memperhatikan apapun yang muncul/hadir tanpa berusaha mengubahnya. Kita membiarkan pikiran atau perasaan acak masuk ke dalam pikiran, merasakan sensasinya dan sepenuhnya sadar tanpa penilaian/tanpa perlu mengubahnya.

Di hari kedua ini segala pikiran dari reaksi buruk seperti sedih, marah, kecewa yang sudah saya lupakan muncul ke permukaan membuat saya menangis dalam meditasi saya.

Saya membiarkan rasa itu mengalir, seperti airmata yang bergulir deras di pipi saya dan merasakan sensasinya tanpa berusaha mengubahnya. Inilah sisa sisa emosi kita dari masa lalu yang bermukim di dalam alam bawah sadar kita, pada badan memori kita.

Kemudian kita masukan pikiran positif kita seperti rasa cinta kasih dan atau kedamaian untuk menekannya lalu melepaskan reaksi buruk tersebut.

Hari ketiga meditasi kebijaksanaan, kita diajarkan bahwa semua yang berkondisi akan berubah, tidak ada yang kekal. Segala yang berkondisi, dia anicca... muncul - berlangsung - lenyap.

Mulai hari ketiga, setiap peserta akan dipanggil menghadap Pak I Nyoman Korma. Beliau menanyakan apalah bisa mengikuti meditasinya? Jika ada kebingungan dalam menjalankannya, dimana bingungnya. Beliau akan menjelaskan dengan sabar dan detail.

Kemudian ditanya penyakit apa saja yang diderita, lalu beliau memberitahukan bagaimana mengatasinya.

Saya sebagai sahabat diabetes tipe 2, kolesterol, darah tinggi dan eksim, disarankan untuk mengkonsumsi makanan menu seperti yang kita konsumsi di sini.

Saat meditasi agar selalu memperhatikan lambung dan pangkreas, lambung dan lever, juga cakra dasar, lalu menghalau segala kemarahan di alam bawah sadar..

Hari keempat meditasi merasakan badan, dengan dipandu Pak Merta Ada secara langsung kami dilatih untuk body scanning alias merasakan setiap bagian dari 36 bagian tubuh.

Mulai hari keempat ini, 12 orang peserta dipanggil menghadap Pak Merta Ada secara bergantian.

Saya bukan termasuk yang dipanggil menhadap beliau. Agak kecewa sih, namun rasa itu sirna karena keesokan harinya diberi kesempatan bertanya langsung kepada beliau dan meditasi juga dipandu langsung oleh beliau.

Hari kelima meditasi penyembuhan, dilatih untuk merasakan getaran pada organ tubuh kita agar dengan pikiran harmonis dapat menyembuhkan penyakit badan dan menghilangkan reaksi buruk.

Jujur, pada hari kelima ini saya tidak merasakan apapun seperti yang diinformasikan. Sakit sakit di badan hanya jemari yang kaku akibat radang sendi yang menyerang sejak 4 bulan lalu.

Saya tidak tau mengapa demikian. Kemungkinan saya kurang fokus dalam merasakan setiap anggota tubuh saya atau memang saya tidak ada masalah dengan badan saya kecuali yang sudah saya sebutkan di atas.

Bagaimanapun dan apapun itu, saya bersyukur bisa berada di sini.

Hari keenam meditasi cinta kasih, dilatih untuk memancarkan cinta kasih dari dalam dada kita ke 12 arah (diantaranya ke tubuh kita, seluruh rumah hingga ke alam semesta).

Kita boleh mengirimkan cinta kasih ke orang orang yang kita sayangi seperti; keluarga - jika sudah meninggal kirimkan doa sesuai agama masing masing -; sahabat/teman akrab; orang netral seperti tukang sayur, tukang parkir dll; musuh kita - hanya jika pikiran kita sudah sangat harmonis; tidak boleh mengirimkan cinta kasih ke orang yang punya nafsu badan dengan kita.

Hari ketujuh meditasi latihan sehari hari, urutannya;

1. Bersiap duduk senyaman mungkin sesuai posisi yang disukai seperti biasa.

2. Menegakan punggung

3. Meletakkan lidah di langit langit atas

4. Menutup mata

5. Merilekskan leher, lengan kanan, lengan kiri

6. Kalo sudah siap bilang dalam hari "semoga semua hidup berbahagia"

7. Jika sudah siap, maka mulailah meditasi dengan memancarkan cinta kasih ke 12 arah

8. Fokus pada nafas keluar nafas masuk

9. Sadari semua yang berkondisi akan berubah, dia anicca...

 

Waktu makan;

1. Jam 06.00 - 06.30, sarapan buah

2. Jam 07.00 - 08.00, makan pagi dan mandi

3. Jam 12.00 - 14.00, makan siang dan istirahat

4. Jam 17.00 - 18.15, snack sore dan istirahat

Istirahat 15 menit setiap selesai 1 sesi (meditasi atau ceramah) biasanya pada tidur untuk menghindari ngobrol.

Ketika Pak Sueca mukul lonceng dua kali, otomatis kita bangun, artinya kita punya waktu 5 menit untuk bersiap ke ruang meditasi.

Biasanya saya dan teman teman sekamar sih langsung tengok-tengokan begitu buka mata setelah dengar bunyi loncengnya Pak Sueca. Jangan coba coba ketiduran, Pak Sueca akan membangunkan dan setelah peserta lengkap baru program dimulai.

Selama di sini, memang disiplin sangat ketat. Kedapatan ngobrol tentu akan langsung ditegur.

Beberapa kali saat meditasi memang merasa mengantuk hingga ketiduran... tapi begitu sadar kita kembali fokus pada nafas keluar dan nafas masuk saja.

Demikian pula jika kita melamun saat meditasi, begitu kita menyadari kita melamun (ini biasa disebut monkey mind, dimana kita sering tiba tiba kepikiran suatu hal dan loncat ke hal lain... seperti monyet yang suka melompat lompat, bukan?), segera kembali fokus ke nafas keluar nafas masuk. Ini juga sudah dijelaskan oleh Kak Lia loh... keren kan Kak Lia.

Maklum, secara saya ini pemula dan para instruktur bilang bahwa itu hal yang wajar.

 

Pak Merta Ada

Saat ini saya melihat beliau sebagai orang yang sangat ramah, bijaksana dan kala memandangnya terasa meneduhkan.

Beliau juga story-teller yang sangat piawai, membuat saya sangat senang mendengarkan ceramahnya. Mudah dicerna oleh pikiran sadar kita dan juga jenaka.

Konsep Bali Usada adalah membantu orang yang ingin melakukan meditasi kesehatan.

Beliau bilang, bagi siapaun yang ingin belajar meditasi datanglah... kalo uangnya kurang, boleh minta diskon, kalo sama sekali tidak punya uang dan berkeinginan ikut boleh datang dan ikut secara gratis, tapi yang punya uang tolong bayar, karena kami perlu dana untuk operaional.

Banyak peserta yang akhirnya turut menyumbang karena mengetahui konsep beliau adalah membantu orang menyembuhkan dirinya sendiri.

Dan murid Pak Merta Ada banyak yang "bukan orang sembarangan", banyak pengusaha papan atas negeri ini, politisi, pejabat, artis dan lain lainnya.

Ingin tau lebih banyak tentang Pak Merta Ada, silahkan brosing dengan kata kunci "Merta Ada" atau "Bali Usada".

Ingin hidup tenang dan bahagia, ikutilah belajar bersama Bali Usada, jadwal dapat dilihat di Instagram Bali Usada.

Bukan sekedar promosi yaa, tapi saya sungguh merasakan manfaatnya.

Pengalaman saya mengikuti Tapa Brata 1 Bali Usada

Saya dan juga mungkin teman teman semua di kelas ini, merasa sangat ringan hati dan bahagia selesai mengikuti program meditasi ini. Segala duka, kecewa, sedih dan kepahitan sudah terhapus oleh pikiran harmonis yang diajarkan.

Sewaktu buka tapa, jam istirahat ga ada yang bobo deh... kami asik ngobrol seperti anak kecil baru belajar ngomong hahahaa..

Sore hari ketika HP dan barang lain dikembalikan, kita semua mulai sibuk memantau wa, jika ada hal penting yang perlu direspon juga hal ga penting lainnya... emang kita ini mahluk sosial yaa

Di hari ketujuh ini, semua peserta diberi waktu untuk menyampaikan pesan dan kesan selama mengikuti proram ini. Ada 8 orang yang dipilih sesuai dengan kesediaan mereka.

Saat teman teman memberikan testimoni, direkam oleh pihak Bali Usada dan kita tidak boleh merekam dan hanya boleh membuat foto jika ingin. Ini untuk menghindari informasi liar yg mungkin terjadi dan peserta yang memberikan testimoni dapat mengungkapkan apapun yang diinginkannya, tanpa takut didengar orang di luar kelas. Menurut saya ini sangat bijaksana yaa.

Pak Merta Ada ada bersama kami duduk di bagian belakang sementara 2 Asistennya ada di depan kelas untuk memandu jalannya acara.

Semua testimoninya baik, jujur dan mengharukan. Jika ingin tau, ada beberapa teman membuat reel di IG yang dishare di IG Bali Usada.

Setelah program selesai di hari ketujuh dan sudah diperbolehkan baru saya melipir ke luar halaman untuk nyoba ngerokok lagi... ternyata biasa aja, enggak pusing seperti kalo pas dulu puasa seharian... benarlah ini hanya sebuah mindset yah...

Terimakasih Semesta

Semoga semua hidup berbahagia....

Dapatkan reward khusus dengan mendukung The Writers.
List Reward dapat dilihat di: https://trakteer.id/the-writers/showcase.