CURANREK

CURANREK

Salah satu peristiwa paling insightful di kalangan ahli hisap adalah curanrek alias pencurian korek api (Lighter). Semua perokok pasti pernah mengalami peristiwa ini. Dan mengalaminya bukan hanya sebagai korban tapi juga sebagai pencurinya. Hahahaha...

Adegannya hampir selalu sama. Beberapa orang lagi ngeriung lalu salah seorang minjem korek sama temennya. Dengan tenang dia nyalain rokok lalu memasukkan korek api itu ke kantong celananya. Tanpa rasa bersalah dia melanjutkan obrolannya. Pas giliran korek owner yang mau ngerokok, dia bingung, 'Loh, korek gue mana, ya?'

"Lo ngembat korek gue, ya?" tuduhnya pada yang barusan minjem..

"Kagak. Kan, tadi udah gue balikin," kata si tertuduh sambil merogoh kantong celananya lalu melanjutkan, "Eh, iya ternyata gue kantongin. Hahahahahaha..."

"Dasar klepto lu!!!"

Ada kejadian kocak waktu saya masih kerja di Ogilvy. Saya lagi brainstorming sama tiga orang kreatif dan presdir. Tiga orang kreatif itu namanya Noni, Adji dan Jimmy. Kalo Pak presdir namanya Mas Hadi. Meskipun menduduki jabatan tertinggi di kantor, dia masih demen ngerjain pekerjaan kreatif. Kita, sih, seneng-seneng aja dapet bantuan orang sesenior dia.

"Bud, pinjem korek!" kata Mas Hadi ke saya yang lagi asyik ngisep rokok GG Filter.

Tanpa sepatah kata, saya menyerahkan korek api pada Sang Presdir. Brainstorming dilanjutkan kembali. Setelah melalui berbagai diskusi alot, saya berhasil menemukan ide yang sangat brilyan. Semua orang setuju dan bersepakat untuk mengeksekusi ide tersebut.

Untuk merayakan kemenangan itu, saya mengeluarkan rokok dan...loh? Korek saya gak ada? Terakhir siapa, ya, yang minjem tadi? Ooooh...Mas Hadi. Iya, saya inget banget.

"Mas Hadi, kalo minjem korek dikembaliin, dong?" serang saya tanpa sungkan-sungkan.

Di luar dugaan, Mas Hadi murka, loh. Dengan ketus, dia menyahut, "Kenapa semua orang menuduh saya ngambil korek?"

"Semua orang? Emang siapa aja yang nuduh. Perasaan cuma saya doang?" tanya saya.

"Tadi pagi Adji nuduh saya ngambil koreknya. Lalu Noni terus Jimmy. Buat apa saya ngambil korek kalian?" bentak Mas Hadi.

"Eh, sabar, Mas. Coba diperiksa dulu kantongnya," usul Noni.

"Gak ada!" kata Mas Hadi sambil memperlihatkan kantong bajunya.

"Coba periksa kantong celananya." kata Mas Adji.

Mas Hadi berdiri dan merogoh kantong celana dan benar saja. Korek api itu tidak ada di sana.

"Coba periksa kantong celana satunya," samber saya.

"Kamu ini kurang ajar banget. Saya ini presdir, loh, kata Mas Hadi sambil merogoh kantong celana satunya, "Eh, iya ada. Hahahahaha...."

"Alhamdulillah!" Tanpa dikomando semua orang mengeluarkan suara koor dengan kompak.

Belom sempet merasa lega, saya melihat korek api tersebut ternyata bukan punya saya, "Mas Hadi, korek saya warnanya item. Bukan biru."

"Oh, item ya?" Mas Hadi kembali merogoh dan berkata, "Oh iya, ada 3 lagi di kantong saya. Ada item, kuning sama ijo. Punya siapa aja ini?

"HAHAHAHAHAHAHA...." kami semua ngakak gak berenti-berenti.

Kami semua gak habis pikir. Biasanya orang gak sengaja ngantongin satu korek doang. Ini, kok, Mas Hadi bisa ngantongin sampe empat Hahahahahahaha....

 

Dapatkan reward khusus dengan mendukung The Writers.
List Reward dapat dilihat di: https://trakteer.id/the-writers/showcase.