Buku Untuk Anak Saya

Buku Untuk Anak Saya
Lepas salat maghrib, saya membaca Al-Qur'an di atas tempat tidur. Si bungsu sedang asyik dengan sebuah buku di sebelah saya.
Dia tampak serius membolak-balik buku pelajaran bekas kakaknya. 'Buku Tematik Kelas 3 ; Benda di Sekitarku', demikian judulnya. Sesekali anak saya yang baru berusia tiga tahun itu menghentikan bacaan Al-Qur'an saya untuk bertanya tentang gambar yang dilihatnya di dalam buku.
Anak seusia dia tentu saja belum bisa membaca. Suara celotehnya yang ramai meningkahi lantunan saya mengaji adalah celoteh khas anak-anak tentang apa yang dilihatnya di dalam buku.
'Wah, ini kan kursi. Kursinya buat duduk kakaknya. Ini kakaknya nonton tipi sambil santai-santai kayak kita.' Yah, begitulah celotehnya, kurang lebih. Comel sekali.
Beberapa saat seperti itu, eh, lama-lama hening. Yang menggema hanya suara saya. Suara si bungsu tak terdengar lagi. Saat saya menoleh ternyata dia sudah tertidur di atas buku tersebut dalam posisi tengkurap. Oalah, trenyuh hati saya.
Saya pun membenahi posisi tidurnya. Mengambil bukunya dengan hati-hati lantas menyimpannya.
Saya sangat senang minat baca si bungsu sudah tumbuh di usia sekecil itu. Berbeda dengan si sulung yang kini berusia sembilan tahun. Si kakak tak suka membaca tapi suka menggambar.
Sebenarnya sudah sekian lama saya ingin membelikan si bungsu buku anak-anak yang sesuai dengan usianya. Tapi buku-buku bagus yang saya lihat di online shop itu ternyata harganya masih cukup mahal bagi saya yang masih sering harus pusing memikirkan bagaimana agar esok dapur tetap bisa ngebul. Pernah saya belikan buku murah seharga lima ribuan di pasar, anak saya sepertinya kurang tertarik. Lagipula buku-buku murah itu sangat tipis. Mudah rusak.
Untuk itulah sementara saya berikan buku pelajaran bekas kakaknya dulu. Gambar-gambar di buku itu bagus-bagus. Informasinya juga belum 'njelimet' karena memang diperuntukkan bagi anak SD tiga tahun pertama.
Gontai saya berjalan menuju almari tempat saya menyimpan dompet. Saya periksa uang di dalamnya. Hanya ada beberapa lembar uang bernominal kecil. Saya pun mengambilnya selembar dan meletakkannya ke dalam stoples berwarna oranye. Di dalamnya sudah ada beberapa keping recehan hasil saya menyisihkan uang belanja.
Semoga tak butuh waktu lama untuk bisa sampai pada angka sesuai harga buku yang ingin saya belikan untuk anak saya.
-Selesai-
Madiun, 27 September 2020
Note :
Tugas Menulis Tanpa Memikirkan Ide.
6 kata benda tangible : 1.Uang, 2.Buku, 3. Almari, 4.Anak, 5. Dompet, 6. Stoples
Dapatkan reward khusus dengan mendukung The Writers.
List Reward dapat dilihat di: https://trakteer.id/the-writers/showcase.