Percikan air hujan dari jendela kamar ku

Percikan air hujan dari jendela kamar ku
Percikan air hujan dari jendela kamar ku

Melamun di depan jendela kamarku adalah hal terbaik di hari yang membosankan. Sambil membawa makanan ringan, menatap langit yang penuh dengan awan-awan yang hampir terbentuk sempurna, namun hancur karena bersanding dengan awan hitam. Tak lupa pohon-pohon bergoyang, ditarik angin yang lewat. "Hujan?" Aku bertanya pada diri sendiri. Beberapa menit setelah aku mengucapakan kata-kata itu, turunlah hujan deras. Rasanya seperti rumahku disiram oleh ember berisi air yang sangat besar! Saat itulah aku bahagia melihat pohon-pohon basah dari jendela kamarku. Kemudian tanpa kusadari jendelaku sudah penuh percikan air dan lambat-laun berembun. "Hahh ...." keluhku, antara senang dan sedih. Selama ini aku tidak pernah mandi hujan, kecuali ketika waktu itu aku menolong ibuku mengangkat jemuran yang terlalu banyak untukku, membuatku berakhir basah di tengah permainan hujan terakhir sepanjang hidupku. "Inilah momen terindah, melihat percikan air dari jendela dan merasakan embun yang perlahan masuk melalui celah jendela," gumamku. Aku segera menarik ponsel yang sedang di-charger. Aku bersorak, "Momen yang tepat untuk menonton film!!"

-inilah momen terindah versi ku-☔

Dapatkan reward khusus dengan mendukung The Writers.
List Reward dapat dilihat di: https://trakteer.id/the-writers/showcase.