Aku Ndak Daftar Beasiswa

Aku Ndak Daftar Beasiswa
https://kaltimtoday.co/beasiswa-2020-2021-untuk-s1-s2-dan-s3/

Belum jam 7 tapi gedung kampus udah ramai, semua kelas penuh dari A sampai I. Bukan karena rajin, tapi hari ini ada test beasiswa dari Dinas Pendidikan dan sifatnya wajib untuk diikuti, lucu kan? Beasiswa tapi wajib.

Lawaknya aku adalah orang yang santai kali hari ini, datang agak telambat, ndak bawa buku buat belajar, ndak persiapan alat tulis dan paling parah! Ndak pakai baju putih sebagai syarat masuk ruang test. Hehe  sebenernya bawak tapi ndak dipakai aja, nantik aja pakainya waktu penguji nyuruh makai (onde mande)

Aku sadar dirilah, ndak bakalan aku bisa dapat beasiswa itu dooo, lawannya aja seram! Budak-budak maniak angka, semua bawak buku! Bukan buku tulis loo, buku modul cetak itu loo, buku cetak SMP, SMA, sampe modul kalkulus dan buku pintar ala-ala anak SD pun mereka bawak hari ini.

Hmm aku ambil posisi, duduk dikursi yang mana aja yang penting bisa duduk. Tiba-tiba Kiki -temen baru kenal waktu tes wajib masuk kelas unggulan- datang ke tempat aku dari kelas sebelah (eh, btw kita gagal haha dia masuk kelas I aku masuk kelas F, kelas unggulan ada di abjad A, disitu berkumpul otak einstein dan kelas selebihnya adalah rata-rata otak manusia wkwkwk) 

"Ndah, kau gabawa buku do?" Kiki tanya.

"Enggak" jawab aku.

"Ngapa gak bawa buku? Belajar ndah.. aku carikan buku ya untuk kau belajar?" katanya lagi.

"Gakusah ki, malas aku haa, gak ngerti juga dooo" ujarku ogah-ogahan.

Tapi dia tetap heboh dan mencari pinjaman buku cetak buat aku belajar.

"Ni ha baca, belajar! Jelas orang mau ujian dia ndak bawa buku untuk belajar" katanya kayak mamak-mamak cerewet lalu pergi. 

"Ya Allah, harus nih aku baca ki?" kataku akhirnya sambil membuka halaman buku dengan malas, aku baca karena menghargai kepedulian dan usaha Kiki tadi. 

Jelang ujian dimulai, Endah tiba-tiba ngingatin  "Ndah, ndak kau ganti baju kau tu dengan baju putih? Nanti ndak bisa pulak ikut ujian.." 

"Iya ndah, diganti ndah.. Nanti kena tegur sama petugas" kata Ria

Akhirnya aku pun mengganti bajuku di toilet kampus, sebenernya ndak ganti, cuma aku lapis aja, aku sengaja pinjam kemeja kakak kelas yang agak besar supaya bisa dipake. Malas kali kalo harus ganti-ganti segala. 

Dan ujian pun dimulai, aku ngerjain ujiannya dengan rileks, karena ndak berharap besar jadi soal yang aku kerjakan hanya yang aku bisa aja, soal yang susah aku jawab dengan berserah diri pada Allah lewat cap cip cup sambil baca ayat pendek, di huruf mana jari aku berhenti maka itulah jawabannya. Untungnya pilihan ganda bukan essay, kalau essay mungkin aku akan menulis permohonan maaf memelas ala-ala mahasiswa ke dosen kalo kepala udah buntu wkwkwk.

Okeh, beberapa bulan berlalu, pengumumannya memang lama, 3 atau 4 bulan kemudian kalau ndak salah. Dan otomatis, aku udah lupa dan ndak peduli dengan info atau pengumumannya. Sampai pada suatu hari si Kiki lagi nih ceritanya. 

Dia datang sambil ketawa ceria bahagia lompat-lompat bilang 
"Indaaaaaaah!! Kita lulus beasiswa indaaaaah Alhamdulillah"

Aku bingung karena emang lupa total sama beasiswa itu, terus aku tanya "beasiswa apa ki? Aku gak daftar beasiswa" 

"Beasiswa yang dari Dinas tu loo ndaah, yang kemarin tu kita test, yang waktu tuuuu" katanya berusaha mengingatkan ku

Sambil aku mengingat-ingat, dia langsung tarik aku naik motor ke gedung rektorat (jadi jarak kampus ke rektoratnya emang agak jauh yaa kalo jalan kaki hmmm agak gakuat hahaha) 
"ini ha iniii, nama kita adaaa!" kata Kiki semangat waktu di papan pengumuman calon penerima beasiswa Dinas Pendidikan.

Ya Allah, aku liat papan pengumumannya dan berdiri sambil terbengong-bengong. Lalu sontak aku langsung bahagia, kayak kesentrum, gak nyangka, surprise dan senaaaaaang kali liat dan baca pengumuman itu (nulis ini aja masih kebawa hawa bahagianya) ya Allah ada nama aku disana... padahal aku ndak berharap sama sekali karena aku tahu diri. 

Kiki yang liat aku senang pun ketawa dan kepalanya angguk-angguk, senyumnya lebar dan matanya menyipit. 

Selesai menikmati rasa bahagia setelah baca pengumuman, akhirnya kita masuk keruang administrasi untuk mengurus keperluan selanjutnya.

Ah benar, kita tu ndak tahu apa-apa bahkan tentang diri kita. Saat kita bilang ndak mungkin,  Allah mungkinkan. Saat kita udah maksimal usaha dan menyangka akan berhasil, justru malah gagal.

Itulah rahasia hidup, itulah seni dalam hidup, katanya gitu....  Setuju?

Dapatkan reward khusus dengan mendukung The Writers.
List Reward dapat dilihat di: https://trakteer.id/the-writers/showcase.